Nqp5MGN8Nap7LWVdNGV5NGRbyTUfATofA6YbyaV=
Keutamaan 10 Hari Terakhir Ramadhan: Momen Penuh Berkah

Keutamaan 10 Hari Terakhir Ramadhan: Momen Penuh Berkah

 


Oleh: Ghina Hastutie, M.Pd (Koor; Biro Komunikasi dan Hubungan Pesantren dan Lintas Agama PC PMII Kota Banjarmasin)

Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan rahmat, di mana setiap detiknya memiliki nilai ibadah yang luar biasa. Namun, di antara seluruh waktu yang ada, 10 hari terakhir Ramadhan merupakan waktu yang paling istimewa. Bagi umat Islam, ini adalah kesempatan emas untuk meningkatkan amal ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ada banyak keutamaan yang dapat ditemukan di sepuluh hari terakhir bulan suci ini yaitu:

1. Malam Lailatul Qadar: Malam Penuh Kemuliaan

Malam-malam terakhir di bulan Ramadhan diyakini sebagai waktu yang penuh dengan keberkahan, karena di antaranya terdapat malam Lailatul Qadar. Malam ini lebih baik daripada seribu bulan, sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam Lailatul Qadar, dan tahukah kamu apakah malam Lailatul Qadar itu? Malam Lailatul Qadar lebih baik daripada seribu bulan." (QS. Al-Qadr: 1-3). Pada malam ini, umat Islam diberi kesempatan untuk mendapatkan ampunan dari segala dosa dan memperbanyak doa yang akan dikabulkan oleh Allah SWT.

2. Meningkatkan Ibadah dan Ketaqwaan

Di sepuluh hari terakhir Ramadhan, para Muslim dianjurkan untuk memaksimalkan ibadah. Ini adalah waktu yang tepat untuk memperbanyak sholat malam, membaca Al-Qur'an, berdzikir, dan melakukan amal baik lainnya. Banyak orang juga memilih untuk melakukan i'tikaf, yaitu berdiam diri di masjid untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. I'tikaf adalah tradisi yang memiliki banyak manfaat, baik untuk spiritualitas maupun peningkatan ketaqwaan.

3. Pintu Ampunan Terbuka Lebar

Sepuluh hari terakhir Ramadhan juga merupakan waktu di mana pintu ampunan Allah terbuka sangat lebar. Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW bersabda: "Siapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh iman dan pengharapan, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhari dan Muslim). Oleh karena itu, inilah kesempatan yang sangat berharga untuk memperbanyak taubat dan meminta ampun atas segala kesalahan yang telah lalu.

4. Memperbanyak Sedekah dan Amal Jariyah

Selain memperbanyak ibadah wajib, sepuluh hari terakhir Ramadhan juga merupakan waktu yang sangat tepat untuk melakukan sedekah dan amal jariyah. Banyak cara untuk berbagi, baik itu melalui donasi kepada yang membutuhkan atau dengan mendukung program-program sosial yang bermanfaat bagi masyarakat. Sedekah pada bulan Ramadhan, terutama pada sepuluh hari terakhir, memiliki pahala yang berlipat ganda. Dengan menyisihkan sebagian rezeki untuk orang lain, kita tidak hanya membantu sesama tetapi juga mendapat berkah dari Allah SWT.

5. Menyambut Idul Fitri dengan Hati yang Bersih

Sepuluh hari terakhir Ramadhan adalah waktu yang sangat berarti dalam mempersiapkan diri menyambut Idul Fitri. Selain berusaha menyempurnakan ibadah puasa, umat Islam juga diajarkan untuk membersihkan hati dan memperbaiki hubungan dengan sesama. Berbagi kebahagiaan dan memastikan bahwa setiap amal yang kita lakukan diterima oleh Allah SWT menjadikan momen Idul Fitri lebih bermakna, sebagai hari kemenangan bagi umat Islam.

 

Referensi:

https://kemenag.go.id/opini/amalan-penting-di-10-hari-terakhir-ramadan-8xwj0u

https://fis.uii.ac.id/ekis/10-keutamaan-di-10-hari-terakhir-bulan-ramadhan/         

https://www.megasyariah.co.id/id/artikel/edukasi-tips/donasi-dan-amal/10-hari-terakhir-ramadan

Komentar

APA KATA MEREKA TENTANG PMII

Berikut ungkapan tentang PMII dimata mereka.

Testimoni
Jenderal TNI (Purn.) H. Prabowo Subianto
Presiden Republik Indonesia 2024-2029

Di saat kritis, dalam kehidupan bangsa PMII sebagai bagian dari keluarga besar NU, tampil dan berkali-kali menyelamatkan kelangsungan hidup bangsa dan negara. Mereka adalah tokoh-tokoh yang banyak jasanya kepada negara dan bangsa.

Testimoni
Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, MA
Menteri Agama Republik Indonesia 2024-2029

Kader PMII memiliki peran strategis dalam mengatasi persoalan kebangsaan. Banyak kader dari PMII yang kini menempati posisi strategis dalam kepemimpinan nasional. PMII harus terus konsisten menebarkan toleransi dan kesejukan dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang majemuk dan beragam. PMII harus menjadi garda terdepan dalam mengamalkan dan menyebarkan Islam Ahlussunah Waljamaah.

Testimoni
Abdul Hadi
Bupati Balangan 2019-2029

Organisasi mahasiswa banyak memberikan pelajaran dan pengalaman terhadap dirinya. Misalnya, gaya berkomunikasi dan berorganisasi dengan baik. Sebab itu, saya berharap kader-kader PMII Kalsel sekarang bisa belajar dan menerapkannya di kehidupan bermasyarakat.

Testimoni
Prof. Dr. H. Mujiburrahman, MA
Rektor UIN Antasari Banjarmasin

PMII berdiri diatas tiga pilar, yaitu zikir, pikir dan amal saleh. Tiga pilar ini pada hakikatnya adalah gerakan hidup seorang muslim. Dengan ibadah, dia ingat Allah. Dengan berpikir, dia mendapatkan dan mengembangkan ilmu. Dengan amal saleh, dia mengisi hidupnya menjadi penuh makna.

Testimoni
KH. Yahya Cholil Staquf
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)

PMII sudah punya ekosistem sendiri. Mulai dari jaringan nasional, organisasinya, sampai kepada alumni-alumni ini. Tidak mungkin saya membentuk organisasi baru untuk mahasiswa NU, sudah tidak ada waktu dan tidak ada momentum. Memang harus PMII.

Testimoni
Khofifah Indar Parawansa
Gubernur Jawa Timur 2019-2029

Saya merasa bahwa ini tempat menggodok dan mengasah bagi saya, leadership itu terasah dengan dinamika yang luar biasa, karena saya Ketua cabang PMII pertama di Indonesia.

Testimoni
Arumi Bachsin
Model dan Aktor Indonesia

PMII punya satu tempat khusus di hati saya. Lebih dari sekadar organisasi, PMII adalah rumah kedua saya. Di sinilah saya belajar tentang arti kepemimpinan, solidaritas, dan perjuangan.

Hubungi kami melalui WhatsApp