Nqp5MGN8Nap7LWVdNGV5NGRbyTUfATofA6YbyaV=
MAPABA Rayon FUH UIN Antasari Membuka Gerbang Awal Berproses di PMII

MAPABA Rayon FUH UIN Antasari Membuka Gerbang Awal Berproses di PMII

Banjarmasin – Puluhan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin dari berbagai fakultas, seperti Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (Fuh), Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK), serta Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK), mengikuti Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA) yang diselenggarakan oleh Rayon Fakultas Ushuluddin dan Humaniora, Sabtu (15/2/2025). Kegiatan ini berlangsung di Aula Bawaslu Provinsi Kalimantan Selatan.

MAPABA merupakan tahapan awal bagi mahasiswa yang ingin bergabung dengan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Dalam kegiatan ini, peserta mendapatkan berbagai materi penting, seperti Ke-Aswaja-an, Ke-PMII-an, Ke-Kopri-an, Sejarah dan Organisasi PMII, serta Nilai Dasar Pergerakan.

Ketua Pelaksana, Muhammad Fadhli Rahmani, menekankan pentingnya MAPABA sebagai langkah awal untuk berproses di PMII. “MAPABA adalah kegiatan dan gerbang awal kalian masuk di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia. Tetap berproses dan teruslah bersama PMII,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Rayon Ushuluddin dan Humaniora, Khairul Fikri, menyampaikan bahwa PMII hanyalah sebuah wadah, sedangkan berproses adalah pilihan individu. “Jika seseorang memiliki hasrat untuk terus belajar, maka ia akan mendapatkan apa yang diinginkannya,” katanya.

Ketua Komisariat UIN Antasari Banjarmasin, Muhammad Saufi, turut memberikan pesan kepada peserta agar memahami alur dalam berproses di PMII. “Begini alurnya, sahabat: berbudi luhur dulu diselesaikan, baru berilmu kemudian. Silakan cakap, tapi harus bertanggung jawab ketika mengamalkan ilmu yang sudah dikuasai. Jangan sampai kebalik dalam mengamalkan tujuan organisasi PMII,” pesannya.

Dalam kesempatan lain, Ketua Cabang PMII Banjarmasin menekankan bahwa istilah “Sahabat-Sahabati” bukan sekadar panggilan di internal PMII, tetapi juga harapan agar anggota bisa saling tolong-menolong dalam kehidupan nyata. “Sebutan ini menjadi pengikat batin antar sesama anggota PMII,” ujarnya.

Salah satu peserta, Fitria Hafifah, mengungkapkan kesannya setelah mengikuti MAPABA. “Kegiatan ini sangat asik dan menyenangkan. Awalnya saya ikut karena rekomendasi kakak tingkat, tetapi setelah mengikuti, saya jadi ingin aktif dalam PMII. Selain itu, saya juga mendapat teman baru dan mengenal banyak orang luar biasa. Banyak hal baru yang saya pelajari di sini,” ungkapnya.

Dengan adanya MAPABA ini, diharapkan para peserta semakin memahami nilai-nilai yang dipegang oleh PMII serta dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan dalam berorganisasi. (fha)

Komentar

APA KATA MEREKA TENTANG PMII

Berikut ungkapan tentang PMII dimata mereka.

Testimoni
Jenderal TNI (Purn.) H. Prabowo Subianto
Presiden Republik Indonesia 2024-2029

Di saat kritis, dalam kehidupan bangsa PMII sebagai bagian dari keluarga besar NU, tampil dan berkali-kali menyelamatkan kelangsungan hidup bangsa dan negara. Mereka adalah tokoh-tokoh yang banyak jasanya kepada negara dan bangsa.

Testimoni
Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, MA
Menteri Agama Republik Indonesia 2024-2029

Kader PMII memiliki peran strategis dalam mengatasi persoalan kebangsaan. Banyak kader dari PMII yang kini menempati posisi strategis dalam kepemimpinan nasional. PMII harus terus konsisten menebarkan toleransi dan kesejukan dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang majemuk dan beragam. PMII harus menjadi garda terdepan dalam mengamalkan dan menyebarkan Islam Ahlussunah Waljamaah.

Testimoni
Abdul Hadi
Bupati Balangan 2019-2029

Organisasi mahasiswa banyak memberikan pelajaran dan pengalaman terhadap dirinya. Misalnya, gaya berkomunikasi dan berorganisasi dengan baik. Sebab itu, saya berharap kader-kader PMII Kalsel sekarang bisa belajar dan menerapkannya di kehidupan bermasyarakat.

Testimoni
Prof. Dr. H. Mujiburrahman, MA
Rektor UIN Antasari Banjarmasin

PMII berdiri diatas tiga pilar, yaitu zikir, pikir dan amal saleh. Tiga pilar ini pada hakikatnya adalah gerakan hidup seorang muslim. Dengan ibadah, dia ingat Allah. Dengan berpikir, dia mendapatkan dan mengembangkan ilmu. Dengan amal saleh, dia mengisi hidupnya menjadi penuh makna.

Testimoni
KH. Yahya Cholil Staquf
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)

PMII sudah punya ekosistem sendiri. Mulai dari jaringan nasional, organisasinya, sampai kepada alumni-alumni ini. Tidak mungkin saya membentuk organisasi baru untuk mahasiswa NU, sudah tidak ada waktu dan tidak ada momentum. Memang harus PMII.

Testimoni
Khofifah Indar Parawansa
Gubernur Jawa Timur 2019-2029

Saya merasa bahwa ini tempat menggodok dan mengasah bagi saya, leadership itu terasah dengan dinamika yang luar biasa, karena saya Ketua cabang PMII pertama di Indonesia.

Testimoni
Arumi Bachsin
Model dan Aktor Indonesia

PMII punya satu tempat khusus di hati saya. Lebih dari sekadar organisasi, PMII adalah rumah kedua saya. Di sinilah saya belajar tentang arti kepemimpinan, solidaritas, dan perjuangan.

Hubungi kami melalui WhatsApp