Mewakili masyarakat banyak saya mengucapkan selamat dan jangan lupa pada janji-janji di saat kampanye. Bagi Anda yang tidak terpilih, dunia belum kiamat. Jangan kecil hati. Itulah dunia politik yang telah menjelma menjadi etalase judi. Itu sudah menjadi Hukum alamnya, ada yang menang dan ada yang kalah. Sejumlah modal yang telah Anda keluarkan anggaplah sebagai sedekah untuk demokrasi.
Pemilihan kepala daerah (Pilkada) telah usai. Suara rakyat telah berbicara, dan para pemimpin baru akan segera memulai masa baktinya. Namun, bagi gerakan mahasiswa, momen ini bukanlah akhir dari perjuangan, melainkan awal dari sebuah tanggung jawab besar: menjadi pengawal kebijakan, pengawas demokrasi, dan motor penggerak perubahan.
Pilkada adalah wajah
demokrasi, tapi ia tak sempurna tanpa peran mahasiswa. Kita tahu, politik
elektoral sering kali penuh dengan janji manis dan tak jarang melahirkan
kekecewaan pasca terpilihnya para pemimpin. Inilah saatnya gerakan mahasiswa
mengambil posisi strategis untuk memastikan bahwa harapan rakyat tidak
diabaikan, bahwa suara yang telah diberikan tidak hanya menjadi formalitas.
Tahun baru selalu menjadi
simbol dari awal yang segar, peluang baru, dan tekad untuk menjadi lebih baik.
Ketika tahun berganti, masyarakat sering menaruh harapan besar, terutama jika
perubahan kepemimpinan turut menyertai pergantian tahun. Pemimpin baru, baik
dalam skala nasional, regional, membawa harapan baru, visi segar, dan rencana
strategis yang dapat membawa perubahan signifikan.
Tahun baru adalah momen
yang ideal untuk menghidupkan kembali semangat gerakan mahasiswa. Ini bukan
hanya soal memulai sesuatu yang baru, tetapi juga merefleksikan apa yang sudah
dicapai, merancang strategi yang lebih tajam, dan menyesuaikan gerakan dengan
tantangan dan peluang terkini.
Terpilihnya Kepala Daerah baru
biasanya disertai dengan ekspektasi besar dari masyarakat. Mereka diharapkan
dapat membawa solusi atas berbagai permasalahan, baik yang sudah berlangsung
lama maupun yang muncul secara mendesak. Mahasiswa sebagai agen perubahan
memiliki tanggung jawab moral untuk membawa aspirasi dan mengawal janji para
Kepala Daerah yang terpilih agar terealisasikan.
Tahun baru adalah waktu
untuk mengevaluasi perjalanan yang telah dilakukan dan merancang
langkah-langkah strategis ke depan. Dengan harapan baru dan semangat kolektif,
gerakan mahasiswa diharapkan mampu menjadi motor perubahan sosial yang relevan
dan berdampak nyata dan terus mengawal dan menyuarakan permasalahan yang ada di
Kalimantan Selatan.
Kita tidak hidup untuk diri
sendiri. Kita adalah bagian dari masyarakat, dan tanggung jawab kita adalah
memastikan bahwa keadilan tetap hidup, kebenaran tidak dipermainkan, dan suara
rakyat tidak dibungkam. Tahun baru ini, biarlah menjadi momen bagi gerakan
mahasiswa untuk menyatukan energi, menciptakan aksi nyata, dan membangun masa
depan yang lebih baik bagi bangsa ini.
Karena sejatinya,
perjuangan bukan tentang siapa yang paling banyak berbicara, tapi siapa yang
paling siap berkorban. Dan ketika mahasiswa memilih untuk berkorban demi
keadilan, itulah tanda bahwa harapan masih ada. Mari, jadikan tahun ini awal
bagi gerakan yang lebih kuat, lebih berani, dan lebih bermakna. Inilah waktunya
untuk membuktikan bahwa mahasiswa tidak hanya menjadi pengamat sejarah, tetapi
penulis dan pembentuk sejarah itu sendiri.